Air adalah kebutuhan vital dalam kehidupan manusia. Namun tidak semua air yang tampak jernih dapat langsung dikonsumsi. Salah satu jenis air yang saat ini banyak digunakan dalam industri dan konsumsi terbatas adalah air demineral. Air ini melalui berbagai tahapan pemurnian sehingga terbebas dari kandungan mineral maupun zat pengotor lainnya.
Namun tahukah kamu, meskipun disebut “demineral”, perjalanan air ini biasanya dimulai dari sumber air alami seperti mata air pegunungan? Yuk, kita bahas proses lengkapnya.
Perjalanan air demineral dimulai dari mata air pegunungan yang biasanya berada di ketinggian dan memiliki ekosistem alami yang terjaga. Mata air ini dikenal karena kejernihan dan kestabilan suhu airnya.
Meskipun air dari mata air pegunungan tampak bersih, ia tetap mengandung berbagai mineral alami, partikel tanah, mikroorganisme, dan kontaminan lain yang tidak terlihat secara kasat mata. Oleh karena itu, sebelum bisa dikonsumsi, air ini perlu melalui proses yang panjang.
Air yang diambil dari sumber dialirkan ke tangki penyimpanan awal untuk menjalani proses pra-filtrasi. Tahap ini bertujuan untuk menyaring partikel besar seperti lumpur, pasir, dan dedaunan yang terbawa arus air.
Proses ini dilakukan menggunakan filter mekanik seperti pasir silika dan karbon aktif, yang juga membantu menghilangkan bau dan warna awal air.
Tahap terpenting dalam proses pembuatan air demineral adalah reverse osmosis (RO). Ini adalah metode penyaringan canggih yang memanfaatkan membran semi-permeabel untuk memisahkan air murni dari mineral dan zat terlarut lainnya.
Dalam proses ini:
Air diberi tekanan tinggi agar melewati membran RO
Mineral seperti kalsium, magnesium, natrium, serta logam berat dipisahkan
Air yang keluar nyaris murni, bebas dari zat terlarut
Hasilnya adalah air yang tidak lagi mengandung mineral, dan cocok disebut sebagai air demineral.
Beberapa produsen air demineral menambahkan tahap deionisasi setelah RO, terutama untuk kebutuhan medis atau industri yang sangat sensitif. Proses ini menghilangkan ion-ion listrik positif dan negatif yang masih tersisa menggunakan resin khusus.
Setelah menjadi murni, air harus disterilkan untuk memastikan tidak ada mikroorganisme berbahaya yang tersisa. Biasanya digunakan proses ozonisasi atau sinar UV untuk membunuh bakteri, virus, dan jamur.
Sterilisasi ini penting karena tidak adanya mineral dalam air membuatnya lebih mudah terkontaminasi ulang jika tidak ditangani dengan benar.
Air demineral yang sudah steril kemudian dikemas dalam botol, galon, atau tangki dalam ruang steril menggunakan mesin otomatis. Proses ini dilakukan tanpa kontak langsung dengan manusia untuk menjaga kemurnian air.
Setelah dikemas, air siap didistribusikan ke pasar, baik untuk keperluan laboratorium, industri, atau dalam jumlah terbatas untuk konsumsi manusia—terutama jika digunakan dalam kondisi medis tertentu atau sebagai campuran bahan makanan/minuman industri.